Rabu, 17 April 2013

Sahabat Pena Volume 2



 masa perkulyahan adalah masa yang sangat bergejolak untukku. aku mulai belajar cara mengenal orang, cara bergaul ya meskipun tidak semuanya berjalan lancar. paling tidak itu lebih baik jika dibandingkan dengan saat masa sekolah dulu.
dari proses pergaulan tersebut akhirnya aku sampai pada puncak hubungan. mendekati seseorang bukan hanya untuk berteman akan tetapi untuk hal yang lebih dalam lagi. jatuh cinta tepatnya.

ada seorang teman wanita sekelas yang menarik perhatianku, namanya nani. awalnya ku ragu dengan perasaanku, akan tetapi lama kelamaan semakin berkembang. ditambah lagi ini adalah cinta pertamaku.

apa hubungannya dengan zahra, sahabat penaku, jelas ada. dari informasi yang aku terima, ternyata nani pernah satu sekolah dengan sahabat penaku, zahra. memang mereka beda kelas, tetapi satu angkatan. meskipun pada waktu sekolah mereka kurang mengenal satu sama lain, tapi sahabat penaku tahu tentang teman seangkatannya itu. yaaa mungkin karena beda kelas kaliya, makanya gak begitu kenal.

setelah tahu informasi itu benar, akupun langsung mencari tahu lebih dalam lagi tentang nani. aku mulai berSMS ria dengan zahra. bertanya mulai dari alamat rumahnya sampai bagaimana peegaulannya di sekolah dulu. dan akupun mulai tahu banyak hal tentangnya.

keesokan harinya, dengan maksud membuat nani terkejut. aku mengatakan tentang masa lalunya di sekolah itu. dengan harapan dia akan menganggap bahwa aku benar-benar serius dengn persaanku sampai-sampai aku mencari informasi tentangnya.

awalnya dugaanku itu benar, dia terkejut dan bertanya bagaimana aku bisa tahu soal kehidupannya di sekolah dulu. tentu saja aku merahasiakan keberadaan zahra. apa yang terjadi berikutnya adalah kebalikan dari harapanku. dia tidak mau lagi membalas smsku.

beberapa hari kemudian ada nomer yang tidak aku kenal masuk ke inbox-ku.

* "apa benar ini nomernya amrill?" isi dari pesannya.

# "iya benar, ini siapa ya?"

* "aku nurdin, cowoknya nani."

gubraaakkkk, membaca pesan itu aku langsung kaget setengah mati. badan serasa naik pesawat ruang angkasa yang tersedot darkhole.

akhirnya, dengan berlagak pokerface, aku bales.
# "oh, ada perlu pa?"

* "aku cuma mau bilang, jangan mencari-cari tahu tentang nani lagi. aku gak suka dan naninya juga merasa terganggu."

# "oh, ya udah."

yang ada dipikiranku saat itu adalah. "KENAPA GUE BEGOK BANGET. HARUSNYA YANG PERTAMA AKU CARI TAHU ADALAH DIA JOMBLO ATAU ENGGAAKKKK." goblok banget si.
akhirnya sejak saat itu aku gak pernah sms dia lagi. bahkan aku berusaha memalingkan muka dari nani. dengan harapan aku akan bisa melupakannya.

malam harinya, aku mengirim sms terakhirku ke nani.

"nani, maaf kalau selama ini aku membuat kamu merasa terganggu. aku hanya gak tau gimana caranya aku mengungkapkan rasa sukaku kekamu. mulai sekarang aku gak akan ganggu kamu lagi. sekali lagi maaf."

sejak saat itu, aku berhati-hati dalam pergaulanku dengan anak perempuan.
dan sejak saat itu juga, aku agak kapok jatuh cinta. dan berjanji dalam hati kalo aku gak akan pacaran sampai benar-benar yakin dengan perasaanku.
dan ternyata itu benar-benar aku jalani. sampai sekarang (semester 6) aku gak pernah pacaran sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar