sudah tiga hari aku sakit. sejak hujan deras pagi-pagi yang menyisakan flu yang memelerkan ingus beseta semua isinya. padahal hari itu adalah hari pertama aku UTS. akhirnya dengan tubuh lemah tak berdaya aku berjalan menuju kampus dengan harapan dosen kejebak macet dan gak jadi UTS, atau tiba-tiba kampus mendapat serangan dari mahluq pengacau dan penghancur, kampus diserang oleh yajuj majuj yang digambarkan dalam kitab suci,
semua pemikiran dan harapan-harapan jahat itu semata-mata karena aku benar-benar belum siap untuk mengikuti UTS. karena gara-gara sakit, aku gak belajar maupun membuka bukunya. akhirnya sesampai di kampus, dan yang jelas kampus dalam keadaan baik-baik aja. gak seperti harapan aku. dosenpun sudah menunggu di ruang dosen dan siap untuk masuk ke kelas.
aku langsung duduk di kelas sambil melihat teman sekelas lainnya yang sepertinya sudah tertanam semua isi buku di otak mereka. harapan jahatku yang lainpun muncul. seperti dalam kitab suci, akan tiba masanya dimana ilmu akan ditarik dari bumi ini. maka tariklah ilmu mereka...!!!!
tapi percuma juga dan gak ngaruh sama sekali.
akhirnya, aku mulai membuka bukuku yang senyata adanya seperti itu.
aku buka, aku baca, dan aku mengerti betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku didalam hari-harimu bersama lagiiiiiiii...... malah inget lagunya DEWA gue.
sedikt demi sedikit aku baca, aku pahami dalam beberapa menit akhirnya cuma beberapa point yang aku hafal. mau buat contekan di HP, takut dosa. aku takut di akhirat nanti lembar jawabanku akan meminta pertanggungjawabanku karena telah mengisinya dengan jawaban hasil contekan.
ckiiiiikkkk, pintu kelas terbuka. muncul sesosok mahluq tuhan yang mengerikan. berbadan tinggi besar dengan sepanduk bertuliskan "jangan ganggu suamiku di facebook."
ternyata yang masuk dari pintu itu adalah dosen. semua mulai duduk tenang rapi. padahal hari-hari kulya biasanya gak serapih ini duduknya. suasana mulai tegang, setegang besi berukuran 100 meter dengan diameter 50cm yang di tancapakan oleh superman di udelnya.
lembar jawaban dibagiin, soal dibagiin. mulai ngerjain. akhirnya UTSpun selesai.
aku bersyukur karena hampir semua bisa aku jawab, meskipun ada beberapa soal yang kosong. dan meskipun jawabnya dengan metode yang aku pelajari waktu SD di pelajaran bahasa Indonesi yaitu mengarang bebas. tapi alhamdulillah semua berjalan lancar.
pesanku untuk menutup cerita ini:
"terkadang apa yang kita pelajari di SD akan jauh kebih berguna jika kita terapkan di bangku perkulyahan. jangan takut salah, karena kesalahan adalah kebenaran yang tertunda."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar