Sabtu, 17 Maret 2012

AYAHKU BUKAN SUPERMEN


Ya Ayahku BUKAN sekedar supermen atau bathman yang menjadi pahlawan dalam menegakkan kebenaran.Tapi Ayahku adalah 3P (penhibur hati,pelipur lara, pemanis buatan he,,,he,,,).Bagiku, Ayah sebagai pelindung,penyokong,pahlawan yang memenuhi kebutuhanku.Tidak hanya itu,Ayahku seorang yang dapat menaklukkan hati seorang wanita,yaitu BUNDA.Seperti seorang Fahri yang meluluhkan hati seorang Aisyah.

Jasa Ayahku tidak dapat dinilai dengan uang bahkan harta yang melimpah sekalipun.Dia selalu membuat suasana istanaku menjadi aman,tenang,dan tentram (Tapi Ayahku bukan Pos kamling lho….). Ayahku selalu menjadi sosok yang wibawa,baik,berkharisma dan selalu ada jika aku butuh seperti seorang pahlawan yang selalu menjaga permata hatinya.

Ayah…Aku tahu,ketika aku lahir dari rahim sang Bunda, engkau sangat gembira sekali ketika engkau melihat seorang bayi lucu lahir dengan selamat begitu pun dengan Bunda. Dengan datangnya permata itu,aku tahu Ayah…di balik kegembiraan itu tersimpan segudang Harapan yang ingin kau katakana kepadaku.Dan aku tahu Ayah…bahwa dengan lahirnya aku,engkau akan membanting tulang lebih keras karena engkau tahu,tanggung jawabmu semakin banyak dan besar.Tapi engkau simpan dengan Senyum dan Harapanmu.

Ketika aku kecil sampai balita,engkau selalu memanjakanku dengan berbagi tindakan,pemberian,bahkan sampai sebuah pengorbanan.Itu semua hanya untuk AKU! Tapi Ayah….Buatku itu belum cukup.Aku selalu merepotkanmu,aku tidak tahu kondisimu,apakah engkau memiliki uang atau tidak? Tapi dalam benakku,Ayah harus memenuhi keinginanku.Aku selalu menangis,berteriak sehingga istana itu menjadi gaduh.Mungkin orang akan marah dan merasa bising ketika aku menangis,tapi TIDAK untuk Ayah.Engkau selalu tersenyum,sabar,dan membuatku tenang dengan berbagai janji.Tapi aku tahu Ayah…keinginanku mungkin berat bagimu tapi engkau selalu berusaha memenuhi itu dengan berjuta Harapanyamg ada di dalam hatimu.

Tidak sampai disitu Ayah! Pada saat aku masuk sekolah,aku juga merepotkanmu.Engkau selalu membanting tulang dengan aktivitas yang cukup padat sehingga tak heran aku sering melihat Ayah mengeluh sakit di punggungmu.Tapi apalah daya,aku tidak dapat membantu,dalam benakku hanya terukirdengan berbagai Hal-hal yang baru.Tas baru,Sepatu baru,Kaos kaki baru,semuanya baru Ayah! Aku sangat gembira sekali…dan aku tahu semua itu dapat aku nikmati dari keringat engkau Ayah!!! Lagi-lagi engkau tersenyum dan gembira melihat aku berpakain rapi,tapi aku tahu engkau menyimpan berjuta Harapan padaku.

Ketika aku mulai dewasa seoring dengan terbentuknya EGOku,engkau selalu menjagaku…Ayah.Pada masa ini,engkau mulai mendidik diriku dengan keras.Engkau selalu menanamkan tentang kedisiplinan,kemandirian,sopan santu,etika,dsb. Aku tahu Ayah,engkau melakukan ini demi AKU! Ya demi anakmu,supaya aku dapat diterima di dalam Masyarakat.

Tapi Ayah…sikap seperti itu mungkin salah bagi bagi orang yang mulai terbentuk EGOnya.Engkau selalu mencampuri kehidupanku,engkau mengatur hidupku dan tak jarang engkau selalu mengawasiku.Karena engkau SAYANG padaku,engkau takut kehilangan diriku,engkau takut jika aku menjadi orang yang salah langkah.Tidak ada lagi kemanjaan yang diberikan kepadaku,tidak ada lagi senyum manis yang terlintas dalam bibirmu,semuanya hilang…hilang…dan hilang…

Ayah…semakin engkau menjauh,semakin tertancap dalam hatimu berjuta-juta harapanyang ingin engkau katakana padaku.Aku tahu ayah,Engkau menjauh bukan berarti kau benci kepadaku tapi karena engkau ingin aku mandiri dan menjadi orang yang berguna,dapat diterima dalam Masyarakat.Aku yakin Ayah,engkau tidak meminta harta sebagai balasan segala sesuatu yang engkau berikan ataukah sebuah perak bahkan bukan sebuah permata yang engkau harapkan dari anakmu ini.Tapi sebuah kebanggaan di matamu,kebaikan yang terpancar dalam diriku,serta engkau mengharap aku menjadi orang yang sukses.

Ayah aku ingat,hari-harimu semakin berat dengan aktivitasmu untuk memenuhi kebutuhan kuliahku.Terkadang aku melihat,engkau mengeluh tubuhmu sakit.Apakah engkau tahu Ayah? Aku ingin menyentuh tubuh yang selama ini menjadi kebanggaanku dan aku ingin mendengarkan engkau mempersilahkanku untuk memijatmu.Tapi entah kenapa Ayah,Ego kita seakan-akan membrontak agar kita tidak dekat dan jauh…jauh…dan terus jauh.

Ayah….jika aku boleh memilih,aku ingin kembali sepeti engkau menciumku,enkau memanjakanku,engkau memelukku,dan menyayangiku.Aku ingin mengatakan sesuatu padamu,sesuatu yang membuat Ayah mengerti betapa sayangnya aku padamu,betapa bangganya aku memiliki engkau Ayah….tapi lagi-lagi Egoku yang berbicara.Entah mengapa bibirku berat untuk mengatakan bahwa aku sangat sayang padamu Ayah…sayang sekali.Aku ingn memenggil kata “AYAH” berulang kali di hadapanmu dengan penuh cinta.

Ayah…Maafkan anakmu,aku tidak bisa menjadi anak yang diharapkanmu.Maaf Ayah…Maaf…..Ayah Terima Kasih atas semuanya dan Engkaulah pahlawanku,tapi Engkau bukanlah SUPERMEN yang ada di dunia Khayal.           




By: Achmad Masfi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar